What we can do to maintain employee productivity during Covid-19?

Perusahaan menghadapi tantangan yang berat di masa pandemik Covid-19 ini, terutama setelah beberapa kota besar memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Selain bahwa penjualan mengalami penurunan tajam, ancaman atas produktivitas karyawan juga merupakan hal yang mempengaruhi signifikan. Beberapa perusahaan pada industri spesifik masih bisa mengandalkan sistem penjualan on-line, meskipun volumenya tidak sama dengan disaat normal. Misalnya, industri ritel khususnya supermarket, mengalami peningkatan yang cukup signifikan karena saat ini masyarakat lebih fokus pada kebutuhan sehari-hari.

Sementara itu, beberapa perusahaan di industri manufaktur terpaksa tetap menjalankan pabriknya meski dengan resiko yang tinggi, yaitu sebagian besar karyawannya positif terkena Covid-19. Ibarat memakan buah simalakama, demikian situasi yang dihadapi oleh kalangan dunia usaha saat ini. Oleh karenanya, perusahaan perlu merancang langkah-langkah spesifik dalam rangka mempertahankan produktivitas karyawannya, dan atau memberdayakan karyawan meski mereka sedang melakukan work from home.

Berikut ini tiga gagasan yang bisa dilaksanakan oleh perusahaan dalam mempertahankan produktivitas karyawan.

  • Peningkatan Kompetensi

            Peningkatan kompetensi dapat dilakukan dengan mengadakan kelas on-line oleh para   manager sesuai dengan bidang masing-masing. Dengan demikian, agenda pembelajaran dan kurikulum kompetensi untuk setiap karyawan tetap dapat dijalankan, meski menggunakan media online. Selain mengadakan kelas on-line, peningkatan kompetensi dapat dilakukan juga dalam bentuk diskusi atau rapat dengan topik spesifik, misalnya berkaitan dengan kasus yang mungkin muncul di divisi terkait.

Kegiatan peningkatan kompetensi ini bukan hanya membuat perusahaan konsisten dengan desain pengembangan pegawainya (people development), akan tetapi juga membantu perusahaan mengatasi kasus spesifik yang mungkin muncul di masa yang akan datang. Kegiatan ini akan membuat perusahaan dapat menghemat dalam anggaran pengembangan pegawainya.

  • Perancangan Inovasi

            Pada dasarnya kegiatan peningkatan kompetensi tersebut di atas, berikutnya akan melahirkan ide-ide spektakuler yang merupakan inovasi bagi perusahaan. Dalam rangka mewujudkan inovasi tersebut, perusahaan dapat melanjutkan dengan membentuk tim-tim kecil yang akan mengerjakan proyek inovasi tersebut melalui berbagai diskusi dan pertemuan virtual selama mereka bekerja di rumah. Meskipun dalam situasi tidak normal, proyek tersebut harus dikerjakan secara profesional dan sesuai dengan kadiah standard operating procedure yang berlaku di perusahaan.Apabila kasus sudah teridentifikasi dengan jelas dan spesifik, gagasan inovasi dapat diarahkan oleh perusahaan, misalnya meminta karyawan merancang ‘aplikasi’ sederhana yang berguna secara internal dalam rangka memecahkan dan mengatasi kasus tersebut.

Atas gagasan inovasi dan strategi implementasi yang komprehensif — khususnya dalam rangka mengatasi kasus yang ada —  perusahaan dapat menyediakan sedikit anggaran untuk mengapresiasi gagasan inovasi tersebut.

  • Peningkatan Ikatan (bonding)

            Kegiatan ini sedikit lebih rileks jika dibandingkan dengan dua kegiatan sebelumnya. Meski demikian, kegiatan ini akan membuat karyawan tetap produktif. Kegiatan ini lebih berorientasi sosial karena merupakan sebuah kegiatan untuk meningkatkan ikatan (bonding)diantara pegawai. Secara spesifik, dalam kegiatan ini karyawan diminta untuk merancang dan melaksanakan social online event, misalnya menggalang donasi atau merancang kegiatan sosial yang merupakan bagian dari kegiatan CSR perusahaan. Jika penggalangan donasi telah cukup banyak dilakukan, maka kegiatan yang dapat dilakukan adalah berupa penyiapan makanan untuk kalangan tertentu misalnya masyarakat miskin daerah sekitar perusahaan atau pabrik, atau untuk petugas keamanan yang harus tetap menjaga kantor, termasuk para petugas kepolisian dan unsur masyarakat lainnya. Perusahaan dalam hal ini dapat membentuk tim-tim kecil dimana masing- masing tim akan membagi tugas sesuai dengan keahlian dan kemampuannya dalam menyiapkan paket bantuan tersebut. Jika perusahaan masih bisa menyisihkan dana CSR maka dana tersebut dapat dibagikan ke setiap tim setelah mereka menyampaikan rencana kegiatan dan anggarannya. Melalui kegiatan ini, perusahaan memperoleh manfaat, selain bahwa melalui kegiatan ini perusahan dapat membangun ikatan dengan stakeholdernya, demikian pula karyawan juga secara tidak langsung saling membangun ikatan baik diantara sesama mereka, maupun ikatan dengan perusahaan.

Pada masa seperti sekarang ini, perusahaan tidak punya pilihan selain harus tetap dapat memiliki strategi untuk mempertahankan eksistensinya. Dengan memastikan bahwa karyawan tetap produktif dan memiliki ikatan satu sama lain dan pada perusahaan, maka perusahaan dapat lebih percaya diri untuk kembali ke masa normal seperti sebelumnya. Rancangan ketiga kegiatan tersebut di atas, pada dasarnya juga dapat diimplementasikan ketika perusahaan harus menghadapi situasi ‘new normal’.


Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

%d blogger menyukai ini: